KBD: Berita dan Artikel; 5 Dzulqaidah 1437 H / 8 Agustus 2016
Assalaamu 'alaykum wR. wB.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............
Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..
Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD. Insyaa Allah, masih ada beberapa materi yang antri:
* Catoer masih akan melanjutkan bahasannya tentang bisnis Islami
* Miswar akan membawakan kajian siroh
* Review tentang Ibadah Qurban
Semoga Allah mudahkan kita untuk menghadirinya.
Nantikan juga Quizz seputar Ibadah Qurban di bulan Agustus ini.....
Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, atau ada usulan tentang materi yang perlu dibahas, silakan hubungi Aziz di 5253, Miswar di 3303 atau toto di 5113 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.
Untuk bahan bacaan pekan ini, silakan simak copas artikel di bawah ini dari hidayatullah dot com.
Buat para sahabat yang memerlukan, insyaa Alloh email ini dapat juga diakses di kbdorif dot blogspot dot com.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau daftarkan alamat email nya ke toto.
JIka ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan minta ke toto agar dikeluarkan dari daftar pengiriman.
Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir... Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......
Wassalaamu 'alaykum.....
Oase Iman
Menjadi Manusia Pilihan
APA hakikat tujuan kehidupan manusia? Mungkin pertanyaan ini terbilang klasik tapi sejatinya ialah kemudi yang menyetir langkah manusia selanjutnya.Faktanya, tak sedikit manusia yang lalai atau terperosok dalam fananya kehidupan dunia. Apalagi dengan berbagai potensi dan nikmat yang meruah yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya.Di sisi lain, sejak awal Allah menggariskan misi utama tersebut. Yaitu "dzikra ad-dar" atau menjadikan Akhirat sebagai tujuan dan dunia menjadi perantara yang menghubungkannya.
Bahwa pekerjaan utama orang beriman adalah berdakwah di jalan Allah. Menyeru kepada segenap manusia untuk mengingat kehidupan Akhirat (akhirat oriented). Bagi seorang Muslim, inilah ketetapan Allah dalam melakoni kehidupan sementara di dunia. Sebuah aturan main sekaligus garis pemisah antara kemuliaan dan kehinaan seorang hamba kelak.
Ketika orang itu meniatkan hidupnya di dunia untuk kehidupan abadi di hari Akhirat. Niscaya seluruh perilakunya senantiasa terkontrol dengan rambu-rambu syariat. Bahkan ketika ia menguasai segenap kekuasaan dan kekuatan serta ilmu pengetahuan sebagai pilar utama dalam meraih sukses hidup. Iapun tak mudah goyah dari setiap bujuk rayu kesenangan dunia. Olehnya Allah tak segan menyanjung manusia demikian sebagai manusia-manusia terbaik pilihan Allah. Hal itu dikarenakan seluruh amal perbuatannya bernilai ibadah di sisi Allah.
Allah berfirman:
وَٱذۡكُرۡ عِبَـٰدَنَآ إِبۡرَٲهِيمَ وَإِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَ أُوْلِى ٱلۡأَيۡدِى وَٱلۡأَبۡصَـٰرِ (٤٥) إِنَّآ أَخۡلَصۡنَـٰهُم بِخَالِصَةٍ۬ ذِڪۡرَى ٱلدَّارِ (٤٦) وَإِنَّہُمۡ عِندَنَا لَمِنَ ٱلۡمُصۡطَفَيۡنَ ٱلۡأَخۡيَارِ (٤٧)
"Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri Akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik." (QS. Shad [38]: 45-47).
Menurut mufassir Abdurrahman as-Sa'di, para Nabi yang digelari "al-mushtafaina al-akhyar" (orang-orang pilihan di sisi Allah) disebabkan . mereka banyak mengingat mati dan Hari Akhirat. Dengannya, hati mereka tenang menghadapi godaan dunia. Jiwa mereka khusyuk menghamba hanya kepada Allah. Di waktu yang sama, orang-orang pilihan Allah itu kian bergairah menunaikan aktifitas sosial. Mereka sadar, ilmu itu bisa mengalirkan pahala ketika diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Mereka yakin, kekuasaan tersebut baru bermanfaat jika dimaksimalkan untuk mengayomi seluruh lapisan masyarakat.
Dua Potensi Manusia
Dalam ayat di atas, secara tersurat Allah menyebut sebagian rahasia kemuliaan Nabi Ibrahim dan keturunannya, yaitu ulil aidiy dan ulil abshar. Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir merangkum pendapat terkait dua potensi tersebut. Abdullah bin Abbas Radhiyallahu anhuma (Ra) berkata, dua kekuatan itu adalah kekuasaan sebagai seorang umara (pemimpin) dan keluasan ilmu sebagai seorang ulama. Imam Mujahid menerangkan, uli al-aidiy adalah kekuatan untuk taat beribadah kepada Allah dan uli al-abshar berarti pandangan mendalam tentang al-haq (kebenaran). Sedang Qatadah dan as-Siddiy menuturkan, ulil aidiy dan ulil abshar bermakna mengerahkan segenap kekuatan fisik dalam rangka beribadah dan kemapanan ilmu agama.
Jadikan Sebab dan Bukan Tujuan
Menurut al-Alusi, pengarang Tafsir Ruh al-Ma'ani, meski Allah memerintahkan secara langsung untuk meraih dan mengumpulkan dua kekuatan tersebut. Namun tujuan kehidupan seorang Muslim bukan untuk meraih itu semata. Sebab ia hanyalah sebab dan sarana saja. Bukan sebagai tujuan akhir kehidupan manusia. Dzikru as-sabab yuradu bi hi al-musabbab (Menyebutkan suatu sebab namun yang diinginkan adalah akibat). Demikian sebuah kaidah ilmu mengajarkan.
Sesungguhnya dua potensi yang diperintahkan Allah tersebut hanyalah sebagian dari materi yang ada dalam kehidupan dunia. Untuk itu Allah mengingatkan agar tidak membatasi dan merasa cukup setelah meraih kekuasaan atau kekuatan serta ilmu pengetahuan. Sebab hakikatnya, dua hal itu hanya sebagai perangkat dan wasilah saja. Bukan sebagai target akhir kehidupan manusia di dunia. Kelak potensi atau materi tersebut hanya bisa bernilai jika benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah dan perjuangan menegakkan agama. Sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan dengan benar, justru ia bisa berubah menjadi bumerang. Menjadi sumber fitnah dalam kehidupan dunia yang mempersulit pemiliknya (hujjatun alaihi) di Yaum al-Hisab nantinya.*/Masykur Abu Jaulah
Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar
Update aplikasi Hidcom untuk Android Sekarang juga !
Komentar
Posting Komentar