KBD: Berita dan Artikel; 14 Robiul Akhir 1434 H / 25 Februari 2013


Assalaamu 'alaykum wR. wB.

Segala puji bagi Alloh SWT atas segala limpahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhitung banyaknya.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW............

Sahabat KBD, mari kita jadikan diri kita untuk selalu bersemangat dalam menambah amal kebaikan dalam hidup kita..

Sahabat, Insyaa Alloh kita akan bertemu kembali dalam kegiatan KBD. Jika tidak ada halangan, insyaa Allah Bisma akan membawakan materi hari ini. Bisma masih punya materi tentang Birrul Walidayn (berbuat baik kepada orang tua). Bisma juga sedang menyiapkan bahan tentang Shalahuddin Al Ayyubi. Materi lainnya masih banyak ada Sengsara Karena Bicara, Sejarah Islam di Nusantara dll. Siapapun diantara teman-teman yang berminat untuk membawakannya, silakan hubungi toto atau Pak Pur.
Mudah-mudahan kita mendapat keberkahan dari Allah SWT sehingga kita dapat meringankan langkah dan meluangkan waktu untuk menghadiri pertemuan ini.

Buat para sahabat yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, silakan hubungi Pak Pur di 3212 atau toto di 5109 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.

Untuk bahan bacaan dan renungan, silakan simak artikel-artikel  di bawah ini, copy paste dari eramuslim dot com dan arrahmah dot com. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita dalam menghadapi kondisi yang kita hadapi sehari-hari.

Buat para sahabat yang memerlukan, insyaa Alloh email ini dapat juga diakses di kbdorif dot blogspot dot com.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau daftarkan alamat email nya ke toto.

Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir...  Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......  

Wassalaamu 'alaykum......

Duh, Sulitnya Ber-husnuzhan

Furqan – Senin, 29 Zulqa'dah 1433 H / 15 Oktober 2012 07:23 WIB

Kawan lama saya bercerita sambil tertawa-tawa. Ia teringat masa mudanya, ketika ia masih duduk di kelas satu sekolah menengah atas di bilangan selatan Jakarta. Ketika itu ia sedang ada masalah dengan teman sekelasnya.

Seperti anak-anak remaja lain, ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermacam kegiatan. Di luar waktunya untuk sekolah, ia juga aktif di kerohanian sekolah, pramuka, dan beberapa kegiatan lain, termasuk kursus menghafal qur'an dan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman dekatnya.
Banyaknya kegiatan yang diikuti membuatnya bertemu dengan banyak orang dengan beragam karakter. Cocok atau tidak cocok dengannya. Ia tidak bisa memilih.

Ketika itu, sepulang sekolah kawan saya sedang berjalan bersama beberapa orang temannya. Ketika melewati tumpukan sampah di depan rumah warga dekat sekolahnya, kawan saya yang kala itu umurnya tidak lebih dari tiga belas tahun spontan menutup hidung sambil membuang muka, menghindari sumber bau busuk dari tumpukan sampah yang dilewatinya, sembari berkata, "Uh! Bau, ih!"

Peristiwa itu berlalu begitu saja sebagai slice of life yang biasa ditemuinya setiap hari. Ia tidak pernah sedikit pun memikirkan peristiwa itu, seperti ia tidak memikirkan si tukang palak yang meminta uang sambil mengancam, atau copet yang hampir setiap hari ditemuinya di dalam bus kota. Pikirannya sudah dipenuhi dengan urusan lain yang dianggapnya jauh lebih penting seperti persiapan ulangan, jadwal latihan pramuka, dan lainnya.

Setelah meminum seteguk air dari gelas di tangannya, kawan saya meneruskan ceritanya.
Beberapa hari kemudian ternyata ia baru menyadari bahwa salah seorang temannya menjaga jarak dengannya. Ia lebih terkejut lagi ketika mengetahui temannya itu sudah beberapa hari menjauhinya karena tersinggung.
Ternyata, dalam perjalanan pulang saat itu, tanpa disadarinya, ia berpapasan dengan seorang teman lain yang sedang berjalan sendirian ke arah yang berlawanan. Ia tidak menyadari kehadiran temannya itu di arah berlawanan karena sedang serius berbincang dengan rombongannya.
Ketika dikonfirmasi langsung, salah seorang temannya yang menjaga jarak itu menyatakan bahwa ia merasa tidak dipedulikan, bahkan merasa terhina karena saat itu kawan saya tidak menyapa dan membuang muka, lengkap dengan aksi menutup hidung dan berkomentar "Uh, bau ih!!" tersebut.

Kawan saya segera meluruskan masalah. Ia menceritakan semua yang sebenarnya terjadi. Apa adanya. Bahwa ia sungguh tidak melihat keberadaan temannya itu di dekatnya, dan bahwa ia menutup hidung karena menghindari bau busuk sampah. Ia pun tak lupa meminta maaf atas ketidaksengajaannya menyinggung perasaan temannya itu. Hasilnya? Temannya pun tersenyum kembali sambil ikut meminta maaf, dan mengatakan bahwa seharusnya ia tidak perlu se-sensitif itu, bila ia mampu ber-husnuzhan.

Cerita kawan saya di atas hanya satu dari beribu bahkan berjuta kesalahpahaman yang pernah terjadi di kehidupan sehari-hari. Hampir setiap waktu kita membutuhkan orang lain, dan dari interaksi itulah kerap kali timbul salah paham-salah paham yang menjadi kerikil dalam komunikasi.

Hampir setiap hari kita melakukan kesalahan. Baik yang disadari maupun tidak. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk melakukan taubat setiap hari. Bukan sekadar bila melakukan kesalahan saja.

Kita tidak selalu menyadari apakah kata-kata yang terucap melukai perasaan seseorang atau tidak. Sikap kita membuat orang lain tersinggung atau tidak. Dan hal-hal lain yang kita lakukan selama berinteraksi dengan orang lain.

Seperti juga kita tidak mengetahui maksud seseorang ketika perkataannya atau tingkahnya menyisakan perasaan tidak nyaman bagi kita. Entah sedih, senang, malu, atau marah. Lawan komunikasi kita di segala aktivitas yang kita lakukan tidak pula memahami tiap tutur dan tindakan kita yang kita sengaja maupun yang tidak kita sadari terjadinya.

Karena setiap saat kita dapat menjadi orang yang melukai atau dilukai atau keduanya dalam waktu yang bersamaan setiap saat, maka kita amat perlu memelihara dan memupuk kemampuan untuk berbaik sangka, berlapang dada, berani mencegah prasangka buruk dengan berani bertanya mengenai duduk permasalahannya. Dan yang paling akhir adalah berani meminta maaf atau memaafkan bila kita memang salah atau ketika orang lain meminta maaf.

Ge'

http://www.eramuslim.com/oase-iman/duh-sulitnya-ber-husnuzhan.htm


Husnuzhon (Baik sangka): Cara mudah meraih jannah

Oleh Saif Al BattarJum'at, 2 Rabiul Akhir 1434 H / 8 Februari 2013 20:49

(Arrahmah.com) – Husnuzhon, mudah dikatakan, sangat sulit diamalkan dan banyak disepelekan.

Dari Anas Bin Malik Radhiyallohu 'Anhu belia meriwayatkan :
Suatu ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah Shollallohu 'alaihi Wasallam tiba-tiba-tiba beliau bersabda :

يَطْلُعُ عَلَيْكُمُ الآنَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

"Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki ahli surga".
Tidak lama kemudian datanglah seseorang –yang tidak begitu dikenal- dari kalangan Anshar, yang jenggotnya masih basah dengan air wudhu' sambil menenteng sandal di tangan kirinya.
Keesokan harinya kami duduk-duduk bersama Rasulullah Shollallohu 'alaihi Wasallam dan beliau mengatakan hal sama lalu muncul orang yang sama dengan melakukan hal yang sama pula. Demikian terjadi hingga tiga hari berturut-turut. Ketika Rasulullah berdiri dari tempat duduk beliau Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti laki-laki tersebut seraya berkata :
"Aku sedang bertengkar dengan ayahku dan aku bersumpah tidak akan pulang ke rumah sampai tiga hari ini. Bolehkah aku menginap di rumahmu wahai saudaraku ?" Orang itu ternyata mengijinkan.

Kemudian Anas bin Malik melanjutkan :
"Setelah Abdullah bin Amr bin Ash menginap selama tiga hari, ia pun menceritakan apa yang dilihatnya. Ternyata ia tidak melihat orang itu bangun malam untuk sholat tahajjud, kecuali hanya terjaga sebentar lalu tidur lagi. Dan setiap kali ia terjaga, ia hanya berdzikir dan bertakbir lalu kembali tidur hingga datang waktu sholat Shubuh.
Selama tiga hari berturut-turut setiap kali engkau datang ke masjid, Rasulullah Shollallohu 'alaihi Wasallam selalu bersabda :
"Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki ahli surga", maka aku sangat ingin mengetahui amal ibadah apa yang telah engkau lakukan sehingga aku bisa menirumu. Tetapi selama tiga hari ini aku bersamamu aku tidak melihat sesuatu yang istimewa dari dirimu".
Apa sebenarnya yang telah engkau lakukan sehingga Rasulullah Shollallohu 'alaihi Wasallam berkata seperti itu ?".
"Memang tidak ada yang istimewa dalam diriku kecuali yang telah engkau saksikan sendiri selama tiga hari ini". Jawab orang itu.
"Maka aku pun segera pergi meninggalkan orang itu", kata Abdullah bin Amr Amr bin Ash. Seketika itu ia memanggilku dan berkata :

مَا هُوَ إِلاَّ مَا رَأَيْتَ غَيْرَ أَنِّى لاَ أَجِدُ فِى نَفْسِى لأَحَدٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ غِشًّا وَلاَ أَحْسُدُ أَحَداً عَلَى خَيْرٍ أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ

"Tidak Ada yang istimewa dalam diriku kecuali yang telah engkau saksikan sendiri selama tiga hari ini, hanya saja tidak pernah terdetik sedikit pun dalam hatiku buruk sangka terhadap saudaraku sesama Muslim dan Aku tidak pernah merasa iri terhadap nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada seserorang di antara mereka".

Abdullah bin Amr Amr bin Ash pun menjawab :

هَذِهِ الَّتِى بَلَغَتْ بِكَ وَهِىَ الَّتِى لاَ نُطِيقُ

"Inilah kelebihan yang engkau miliki dan yang tidak mungkin dapat kami lakukan".
(HR Ahmad dan Nasa'i dan dinyatakan Shahih oleh Syaikh Syu'aib Al Arnauth berdasar syarat-syarat Bukhari & Muslim)

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

"Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS Al Hasyr 10).
(saifalbattar/Ustadz Fuad Al Hazimi/arrahmah.com)

Sebarkan!

Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...

http://www.arrahmah.com/kajian-islam/husnuzhon-baik-sangka-cara-mudah-meraih-jannah.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fw: Bacaan bulan ramadhan

KBD: Berita dan Artikel; 29 Rajab Akhir 1438 H / 26 April 2017

Musholla lt 23 pindah ke area baru