KBD: Berita dan Artikel; 16 Dzulqo'dah 1436 H / 31 Agustus 2015
Assalaamu 'alaykum wR. wB.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............
Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..
Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD. Sahabat kita, A. Miswar insyaaAllah akan membawakan bahasan tentang Sejarah Berdarah PKI.
Semoga Allah mudahkan kita untuk menghadirinya.
Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, atau ada usulan tentang materi yang perlu dibahas, silakan hubungi Pak Pur di 5104, Azis di 5253 atau toto di 5113 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.
Untuk bahan bacaan pekan ini, silakan simak copas artikel di bawah ini dari dakwatuna dot com.
Buat para sahabat yang memerlukan, insyaa Alloh email ini dapat juga diakses di kbdorif dot blogspot dot com.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau daftarkan alamat email nya ke toto.
JIka ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan minta ke toto agar dikeluarkan dari daftar pengiriman.
Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir... Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......
Wassalaamu 'alaykum.....
Merasa Baik atau Berusaha Baik?
dakwatuna.com / Muhammad Taufiq BNP / 1 hari lalu
Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com.
Dalam menjalani kehidupan, kita tidak bisa terlepas dari masalah dan kesalahan. Manusia yang bijak tentunya menghadapi permasalahan dan mengakui dan memperbaiki kesalahannya. Tapi, tak jarang di antara kita yang terkadang menjauhi dan menghindari masalah dan mencari-cari alasan dalam kesalahan. Lantas, seandainya perilaku kita seperti itu apakah kita ini manusia yang sedang merasa menjadi baik ataukah manusia yang sedang berusaha menjadi baik?
Sebagian dari kita terkadang tanpa sadar memiliki sifat ego dan rasa sombong yang menyebabkan dalam dirinya selalu merasa menjadi orang yang paling baik dan benar. Sikap merasa dengan sifat egois dan sombong adalah sebuah hubungan satu sama lain dimana sifat egois dan sombong menyebabkan sifat merasa dirinya paling baik dan benar, begitupun sifat merasa baik dan benar disebabkan sifat egois dan sombong yang ada pada diri kita sendiri.
Berikut adalah dalil dari Al Quran tentang larangan bagi manusia memiliki sifat sombong
"Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. " (QS. Al Qashash:83)
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. " (QS. Luqman:18)
Berikut adalah dalil dari Hadits tentang larangan bagi manusia memiliki sifat sombong
Dari Salamah bin Al Akwa ra bahwasannya ada seorang laki-laki makan di hadapan Nabi Muhammad saw dengan memakai tangan kirinya, beliau lantas bersabda: "Makanlah dengan memakai tangan kananmu. " Laki-laki itu menjawab: "Saya tidak bisa. " Nabi Muhammad saw bersabda lagi: "Kamu tidak bisa, itu adalah perbuatan sombong. " (HR. Muslim)
Dari Haritsah bin Wahb ra berkata: "Saya mendengar Nabi Muhammad saw bersabda, "Maukah kamu sekalian aku beritahu tentang ahli neraka? Yaitu setiap orang yang kejam, rakus, dan sombong. " (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra bahwasannya Nabi Muhammad saw bersabda: "Suatu ketika ada seorang laki-laki berjalan dengan memakai perhiasan dan bersisir rambutnya, ia mengherani dirinya sendiri dengan penuh kesombongan di dalam perjalanannya itu, kemudian tiba-tiba Allah menyiksanya yaitu ia selalu timbul tenggelam di permukaan bumi sampai hari kiamat. " (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika sifat ini tidak dicegah dan dirubah maka dampaknya akan terjadi pada orang yang memiliki sifat itu dan orang-orang yang berada disekitarnya. Dalam bermasyarakat orang yang memiliki sifat ini akan selalu merasa bahwa dirinya lah yang paling benar sehingga semua orang harus mengikuti pemikirannya dan menganggap sikap orang lain yang berlawanan dengan dia adalah salah yang berujung pada lahirnya sikap ujub dan takabur. Sedangkan bagi mereka yang bermasyarakat dengan orang seperti ini, cenderung merasa tidak nyaman yang berakibat hubungan menjadi tidak harmonis.
Berikut adalah dalil tentang larangan berbangga diri dan menganggap orang lain lebih rendah
"Seseorang itu senantiasa membanggakan dan menyombongkan dirinya sehingga ia dicatat dalam golongan yang kejam lagi sombong, kemudian ia tertimpa apa yang biasa menimpa mereka. " (HR. At Turmudzy).
Dari Abdullah bin Mas'ud ra dari Nabi Muhammad saw, beliau bersabda: "Tidak akan masuk sorga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walaupun hanya sebesar atom. " Ada seorang laki-laki berkata: "Sesungguhnya seseorang itu suka memakai pakaian yang bagus dan sandal/sepatu yang bagus pula. " Nabi Muhammad saw kembali bersabda: "Sesungguhnya Allah itu indah, suka pada keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia. " (HR. Muslim).
Yuk sahabat, mulai detik ini kita cegah dan ubah sifat buruk kita dan jangan lupa untuk menasehati sahabat kita agar terhindar dari sifat ini.
"Demi masa (Waktu), sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran. " (QS Al 'Ashr: 1-3)
"Hidup adalah bukanlah bagaimana kita merasa melainkan bagaimana kita berusaha".
Wallohu'alam bisshawab. . .
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai:Loading...
Mahasiswa yang sedang menekuni dispilin ilmu Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi & Bisnis,Universitas Brawijaya,Malang,Indonesia
Komentar
Posting Komentar