KBD: Berita dan Artikel; 9 Dzulqo'dah 1436 H / 24 Agustus 2015
Assalaamu 'alaykum wR. wB.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............
Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..
Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD. Sahabat kita, Budi MA insyaaAllah akan melanjutkan bahasan kisah tentang Mas Ujub dan Mba Riya'.
Semoga Allah mudahkan kita untuk menghadirinya.
Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, atau ada usulan tentang materi yang perlu dibahas, silakan hubungi Pak Pur di 5104, Azis di 5253 atau toto di 5113 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.
Untuk bahan bacaan pekan ini, silakan simak copas artikel di bawah ini dari Muslim dot or dot id.
Buat para sahabat yang memerlukan, insyaa Alloh email ini dapat juga diakses di kbdorif dot blogspot dot com.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau daftarkan alamat email nya ke toto.
JIka ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan minta ke toto agar dikeluarkan dari daftar pengiriman.
Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir... Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......
Wassalaamu 'alaykum.....
Potret Tingginya Perhatian Ulama Terhadap Niat
Para ulama ketika ingin mengatakan yang baik saja tetap memikirkan niatnya, mereka takut ujub.
By Musyaffa Addariny, Lc., MA. 20 August 2015
Ibnul Lahham –rohimahulloh– mengatakan:"Suatu saat Syaikh (Ibnu Rojab) menjelaskan kepada kami sebuah masalah, dan dia menjelaskannya dengan panjang lebar (sangat rinci), maka aku pun takjub dengan penjelasan tersebut dan kekuatan ilmunya dalam masalah itu. Lalu setelah itu, aku masuk dalam majelis yang dihadiri para pemuka berbagai madzhab dan yang lainnya, tapi dia tidak bicara sepatah kata pun (dlm masalah itu). Maka ketika dia berdiri (dari majelis itu), aku mengatakan kepadanya: "Bukankah kamu telah berbicara dalam masalah itu dengan penjelasan (yang panjang lebar dan sangat menakjubkan)?!"Beliau menjawab: "Aku hanya berbicara dengan pembicaraan yang aku harapkan pahalanya, dan aku takut bicara dalam majelis ini". (Dzail Thobaqot Hanabilah, Ibnu Abdil Hadi, hal 39).
Subhanalloh… Ulama dahulu, untuk berkata yang baik saja, masih memikirkan niatnya. Adapun sebagian orang di zaman ini, pertama, mereka bukan ulama tapi menganggap dirinya sebagai ulama. Kedua, mereka tanpa segan mengatakan atas nama agama walaupun itu kebatilan. Ketiga, seringkali niat dunia melatar belakangi statemen-statemen mereka itu. Wallohu yahdihim wa yarudduhum ilal haq.Semoga kita bisa selalu menjaga diri dan niat kita dalam setiap gerak dan langkah kita, amiin.
***Penulis: Ust. Musyafa Ad Darini, Lc., MA.
Artikel Muslim.or.id
"Barangsiapa yang menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu (agama) maka Allah akan memudahkan untuknya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
"Sesungguhnya Allah tdk akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka sendiri yg mengubah apa2 yg ada pada dirinya sendiri." (Ar-Ra'd: 11).
"Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan pahamkan dia dalam hal agama." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Akan merasakan lezatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai rasul." (HR. Muslim).
© 2015 Yayasan Pendidikan Islam Al Atsary, Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar