KBD: Berita dan Artikel; 9 Sya'ban 1437 H / 16 Mei 2016


Assalaamu 'alaykum wR. wB.

Segala puji bagi Alloh SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............

Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat  berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..

Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD.
Ada dua serial yang masih berjalan sekarang ini:
Pertama tentang Harta Haram
Kedua tentang 10  Shahabat Yang Dijamin Masuk Surga

InsyaaAllah nanti sore akan dilanjutkan serial 10 Sahabat yang dijamin masuk syurga.

Sharing hasil seminar tentang manajer baru disampaikan sedikit, menanti saat yang tepat untuk lanjutannya.

Siap-siap untuk Quizz yang merupakan bagian dari tarhib Ramadhan. Silakan buka dan pelajari kembali bab Shoum dan Romadhon. InsyaaAllah Quizz akan dilaksanakan Senin pekan depan (16/5/16).

Semoga Allah mudahkan kita untuk menghadirinya.

Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, atau ada usulan tentang materi yang perlu dibahas, silakan hubungi Azis di 5253, Miswar di 3303 atau toto di 5113 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.

Untuk bahan bacaan pekan ini, silakan simak artikel-artikel  di bawah ini, copas dari hidayatullah dot com.

Buat para sahabat yang memerlukan, insyaa Alloh email ini dapat juga diakses di kbdorif dot blogspot dot com.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau daftarkan alamat email nya ke toto.
JIka ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan minta ke toto agar dikeluarkan dari daftar pengiriman.

Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir...  Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......  

Wassalaamu 'alaykum.....

Hidayatullah.com
Salam dari Salim

Orang-Orang Terluka
@SALIMAFILLAH

Oleh: Salim A Fillah

Namanya Mas Tumenggung Sumadipura, bupati Kasultanan Yogyakarta untuk wilayah Japan, Mojokerto sekarang.

Selama menjabat, kecakapannya memerintah membuat wilayahnya adalah yang termakmur di Mancanegara Timur. Ini yang membuat Bendara Pangeran Harya Dipanegara mempromosikan Sang Bupati pada ayahnya untuk menduduki jabatan Patih, menggantikan Raden Adipati Danureja III yang telah uzur.

Sultan Hamengkubuwana III yang selama memerintah memang selalu amat memerhatikan saran-saran putra sulungnya, merasa heran dengan pilihan sang pangeran. Menurutnya, Sumodipuro masih terlalu muda, berasal dari kalangan rakyat biasa, dan logat Jawa Wetan-annya yang dianggap kasar sering jadi cibiran para pejabat lain. Tapi Dipanegara meyakinkan ayahnya. Dan Sumadipura pun dilantik menjadi Pepatih Dalem Danureja IV pada 2 Desember 1813. Jabatan ini akan didudukinya hingga 34 tahun kemudian, 1847.

Dengan latar belakang yang lemah di hadapan para pejabat lain, pada awal bertugas, Danureja IV hanya dapat memegang kendali pemerintahan dengan dukungan penuh Dipanegara. Berkat pasang badannya sang Pangeran atas segala kebijakannya, Danureja IV melewati tahun-tahun pertama jabatannya yang sebenarnya penuh rongrongan dengan prestasi gemilang.

Tapi Danureja IV menyembunyikan sesuatu di hatinya. Dan itu adalah sebuah luka. Luka karena hidup dalam bayang-bayang.

Dia merasa bahwa seakan-akan seluruh dunia berkata padanya, "Kamu bukan apa-apa seandainya bukan karena Pangeran Dipanegara." Dia merasa bahwa semua mata menatapnya dengan pandangan meremehkan. Ketika dia bicara, seakan para bawahannya saling lirik dengan bibir dimencongkan, pula semua mulut kasak-kusuk menggunjingnya di belakang.

Anehnya, segala budi baik Dipanegara padanya justru bagaikan taburan gula yang makin membusukkan luka di hatinya. Terobsesi untuk membuktikan bahwa dirinya bisa, dirinya mampu, & dirinya hebat tanpa Sang Pangeran membuat sang pejabat yang terjangkit sindrom 'kere munggah bale' ini kian gelap mata. Ketika Hamengkubuwana III mangkat dan digantikan Raden Mas Ibnu Jarot yang masih kanak-kanak sebagai Hamengkubuwana IV pada 1816, sang Patih mulai menunjukkan kedurjanaannya.

Dia mulai mengganti pejabat-pejabat bawahannya dengan para penjilatnya dan merumuskan berbagai kebijakan yang merugikan rakyat. Ini semua bersebab di luar Pangeran Dipanegara yang mulai lebih banyak berdiam di Tegalreja, sosok-sosok kuat lain yang dia dapati mampu menjadi patron pelindungnya hanyalah Pemerintah Kolonial Belanda. Orang-orang asing yang amat berkepentingan terhadap Keraton ini menggunakannya sebagai alat bagi segala keuntungan mereka.

Maka naskah Jawa zaman itu mulai menggambarkannya sebagai seorang rusak. Dia disebut "setan kulambi manungsa", syaithan berbaju manusia, yang "angecu sarwi lenggah", merampok rakyat sembari duduk manis. Sebaliknya, Jenderal Herbert Merkus de Kock, musuh Dipanegara dalam perang Jawa mencatat sang Patih dalam memoarnya sebagai, "Seorang Jawa yang baik, berbusana rapi, suka mengendarai kuda dengan gagah, punya gundik-gundik cantik, dan tak bisa lepas dari pipa madat."

Untuk memuaskan hatinya yang luka, Danureja IV rela menjual jiwanya untuk menjadi antek asing.

Antiklimaks hubungannya dengan Sang Pangeran terjadilah. Dalam sebuah penghadapan di awal masa bertakhtanya Sultan bayi Hamengkubuwana V, 1822, menanggapi berbagai laporan atas kesewenang-wenangan anak buah Danureja IV, Dipanegara selaku Wali Sultan menginterogasinya di paseban, dan sang Patih terus mengelak dengan berbagai dalih. Tak mampu menahan emosi, Pangeran yang amat disegani itu menarik salah satu selop alas kakinya dan dengan langkah murka mendekati Danureja IV yang duduk bersembah dan memukulkan selop itu ke kepala dan wajah sang patih.

Penghinaan yang direkam oleh Babad Kedung Kebo itu takkan pernah dilupakan oleh Danureja IV sepanjang hidupnya.

Ketika dalam suatu pesta bersama Belanda, disajikan anggur dan beraneka minuman keras, Danureja IV hendak membalas penghinaan dengan sebuah gelas yang dia tahu Dipanegara takkan sudi meminum isinya. "Santri udik itu malam ini akan dipermalukan di tengah pesta orang beradab", batinnya. Tapi Dipanegara melakukan hal yang kian menyalakan dendam Danureja IV. Begitu gelas diterima, sang Patih kaget karena wajahnya basah dikapyuk, tersiram wine yang dihempaskan Sang Pangeran.

Semenjak itu, seluruh hidup Danureja IV akan didedikasikan untuk menghancurkan kedudukan Pangeran Dipanegara di Keraton Yogyakarta. Dan untuk itu, dia memperoleh mitra yang sama dungunya; Residen A.H. Smissaert. Orang yang telah menaikkannya ke jabatan administratif tertinggi di Keraton itu, dimusuhinya dengan sepenuh kedengkian.

Di dunia ini banyak kisah tentang orang terluka, bahkan sejak zaman Rasulullah ﷺ.

Aus dan Khazraj yang sepakat berdamai telah hendak mengangkatnya menjadi Raja Yatsrib. Mahkota dan singgasana telah disiapkan, harinyapun ditentukan. Tetapi Muhammad ﷺ datang dari Makkah membuat orang-orang berpandangan bahwa, "Jika kita memiliki Nabi utusan Allah, apa perlunya ada Raja?"

'Abdullah ibn Ubay ibn Salul yang batal jadi raja itu terluka. Luka yang bukannya dia sembuhkan dengan mengakui keutamaan Rasulullah ﷺ yang dengan itu akan membuatnya menjadi tokoh Anshar paling terkemuka; tapi justru dijaganya luka itu agar kian bengkak, bernanah, dan busuk.

"Mereka menyangka tiap teriakan keras ditujukan pada mereka." (QS Al Munafiqun: 4)

Karena luka itu dijaganya tetap sebagai luka, maka tak beda apakah dipukul palu ataupun dijabat dengan sarung tangan beludru dia tetap merasa kesakitan. Dia menanggapi uluran tangan Rasulullah ﷺ yang hendak membimbingnya ke jalan hidayah dan kemuliaan dengan raungan kepedihan. Dia menyambut uluran lembut Sang Nabi ﷺ dengan jerit kesakitan. Dia selalu melebih-lebihkan dan  bertingkah dengan rasa terancam yang begitu tinggi.

Di hadapan Rasulullah ﷺ dia menunjukkan wajah paling manis, kata-kata paling lembut, dan dukungan bertabur puja-puji paling meyakinkan. Tapi di belakang, digalangnya kekuatan penentang paling keras, dikontaknya Yahudi maupun Quraiys, didirikannya Masjid Dhirar untuk pecah belah, ditiupkannya berbagai fitnah keji termasuk pada Ibunda 'Aisyah, dan dibangkit-bangkitkannya permusuhan jahiliyah.

Di dunia ini banyak kisah tentang orang terluka, pula di negeri kita. Mereka yang seperti 'Abdullah ibn Ubay dan Danureja IV, demi luka hatinya rela menjual diri untuk kepentingan musuh bangsa, musuh agama.

Dari witter @salimafillah

Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar

© Hidayatullah.com, 1996-2016

http://m.hidayatullah.com/kolom/salam-dari-salim/read/2016/04/25/93718/orang-orang-terluka.html


Tujuh Injeksi Iman

Oleh: Abdullah Sholeh Hadrami

Allah berfirman tentang keimanan:

هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَاناً مَّعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيماً حَكِيماً

"Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." [QS. 48 Al-Fath, 4]

Para ulama menjelaskan tentang ayat tersebut bahwa jika iman bisa bertambah berarti juga bisa berkurang.

Sahabat Handholah Radhiyallahu 'Anhu berkata: "Telah munafik Handholah wahai Rasulullah". Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa 'Ala Alihi Wa Sallam bertanya: "Mengapa seperti itu?".

Handholah Radhiyallahu 'Anhu menjawab: "Wahai Rasulullah, ketika kami berada di sisi Anda dan Anda mengingatkan kami tentang surga dan neraka maka seakan surga dan neraka berada di depan mata kami, tapi ketika kami keluar dari sisi Anda dan kami berkumpul dengan istri-istri dan anak-anak kami serta pekerjaan kami maka kami banyak lupa."

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku ada di TanganNya, sekiranya keadaanmu terus menerus seperti ketika di sisiku dan ketika mendapat peringatan sungguh pasti malaikat-malaikat akan mengajakmu berjabat tangan ketika kamu di tempat-tempat tidurmu dan di jalan-jalanmu, akan tetapi wahai Handholah sesaat sesaat". (HR. Muslim)

Maksud Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah bahwasanya keimanan itu tidak mungkin bertambah terus, tapi adakalanya berkurang, kalau seseorang itu imannya bertambah terus dan tidak pernah berkurang pasti para malaikat akan kagum dan mengucapkan selamat kepadanya. Kita harus beraktifitas dalam kehidupan sehari-sehari seperti berkumpul keluarga dan bekerja mencari nafkah yang diantara konsekuensinya adalah kadang keimanan berkurang dan menurun, sehingga kita juga harus mempunyai saat-saat untuk menambah dan meningkatkan keimanan seperti menghadiri majlis-majlis ilmu dan nasehat.

Berkata Umair bin Hubaib rahimahullah: "Iman itu bertambah dan berkurang". Beliau ditanya: "Apa tanda bertambah dan berkurangnya?". Beliau menjawab: "Jika kita ingat Rabb kita dan takut kepadaNya maka itu adalah tanda bertambahnya. Namun, jika kita lalai, lupa dan menyia-nyiakanNya maka itu adalah tanda berkurangnya". (Kitab Al-Iman karya Ibnu Abi Syaibah)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya iman itu adakalanya usang dalam diri seorang dari kamu seperti usangnya pakaian, maka mintalah kepada Allah agar memperbaharui keimanan dalam hati-hatimu." (HR. Ath-Thabrani dari Ibnu Umar)

Sahabat Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu mengajarkan doa agar iman kita bertambah:

" اَلَّلهُمَّ زِدْنَا إِيْمَاناً وَيَقِيْناً وَفِقْهاً "

Artinya: "Ya Allah, tambahlah untuk kami keimanan, keyakinan dan kefahaman."

(Berkata Al-Hafidh Ibnu Hajar dalam kitabnya "Fathul Bari" 1/48: Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al-Iman dan sanadnya shahih).

Sahabat Abu Ad-Darda Radhiyallahu 'Anhu berkata:

"Termasuk diantara kepandaian seorang hamba adalah dia mengetahui apakah imannya bertambah atau berkurang, dan termasuk kepandaian seorang hamba pula adalah dia mengetahui godaan-godaan setan datang dari mana saja kepadanya".

Sebab Bertambahnya Iman Ada Tujuh

Mempelajari ilmu agama.
Menghadiri majlis-majlis taklim karena majlis seperti ini menambah dan mempertebal keimanan sehingga majlis taklim disebut dengan "Majlis Iman".

Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur, berusaha memahami dan mengamalkannya.
Tidak diragukan lagi bahwa membaca Al-Qur'an dengan tadabbur, berusaha memahami dan mengamalkannya mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan kualitas keimanan kita karena banyak sekali nasehat dan pelajaran berharga di dalamnya.

Mempelajari sejarah hidup (sirah) Nabi dan Salafush Shaleh.
Melalui kajian sejarah hidup (sirah) Nabi dan Salafush Shaleh kita menjadi tahu berbagai macam sisi kehidupan Beliau dan mereka sehingga kita terdorong untuk menjadikan Beliau dan mereka sebagai suri tauladan.

Bersungguh-sungguh dalam beribadah dan memperbanyak amal sholeh seperti shalat, sedekah, puasa, haji, umrah, berdzikir, beristighfar, berdoa, menyambung tali silaturrahim dan berbuat baik kepada hamba-hamba Allah serta yang lainnya.
Para ulama bersepakat bahwa keimanan pasti bertambah dan meningkat jika kita banyak berbuat ketaatan dan amal sholeh.

Memperhatikan amalan-amalan hati seperti takut, cemas, cinta, berharap, tawakkal dan lainnya terutama membersihkan hati dari kotoran-kotorannya seperti iri, dengki, hasad, sombong, ujub dan lainnyq sehingga hati menjadi bersih.
Amalan hati adalah amalan dahsyat yang sangat besar pengaruhnya untuk meningkatkan keimanan dan menggapai ridha Allah. Cinta Allah, takut kepada Allah, berharap kepada Allah, tawakkal kepada Allah dan yang lainnya adalah inti tauhid. Juga membersihkan hati dari semua yang mengotorinya.

Bergaul dengan orang-orang baik dan menjauhi bergaul dengan orang-orang jahat.
Pergaulan kita sangat berpengaruh terhadap kualitas keimanan kita karena lingkungan akan mewarnai kehidupan dan diri kita.

Memperhatikan orang yang diatas kita dalam urusan agama dan orang yang dibawah kita dalam urusan dunia.
Memperhatikan orang yang diatas kita dalam urusan agama menjadikan kita termotivasi untuk menirunya dan memperhatikan orang yang dibawah kita dalam urusan dunia menjadikan kita selalu bersyukur kepada Allah dan tidak pernah meremehkan semua nikmatNya.

Hamba Allah yang selalu berharap petunjuk, ampunan dan kasih sayangNya, juga selalu berdoa dan berharap mati husnul khotimah.

@AbdullahHadrami

Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar


http://m.hidayatullah.com/kolom/embun-hikmah/read/2016/05/13/94746/tujuh-injeksi-iman.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fw: Bacaan bulan ramadhan

KBD: Berita dan Artikel; 29 Rajab Akhir 1438 H / 26 April 2017

Musholla lt 23 pindah ke area baru