KBD: Berita dan Artikel; 12 Rabiul Akhir 1438 H / 11 Januari 2017
Assalaamu 'alaikum wr. wb.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............
Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..
Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD. Semoga Allah mudahkan kita untuk menghadirinya. Insya allah KBD sore nanti akan membahas keutamaan sedekah.
Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, atau ada usulan tentang materi yang perlu dibahas, silakan hubungi Aziz di 5253 atau Sukowo di 3304 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.
Selain KBD, masih ada Kitab Riyadhus Shalihin di hari Senin dan Pembacaan BARBEQU di hari Jumat. Bagi yang berniat untuk menghafal Alquran, setoran dapat dilakukan pada hari Rabu atau Jumat pada 10 menit awal.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau informasikan alamat emailnya untuk dimasukkan ke dalam daftar pengiriman. JIka kiranya ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan reply email ini untuk dikeluarkan dari daftar pengiriman.
Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir... Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......
Wassalaamu 'alaikum wr. wb.
======================================================================
Sedekah Ucapan
Oleh: Fajar Kurnianto
Sedekah tidak mesti berupa materi. Mengucapkan kata-kata yang baik juga termasuk sedekah. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada sedekah yang paling utama selain ucapan yang baik" (HR Al-Baihaqi). Pada hadis yang lain, Beliau SAW juga bersabda, "Tidak ada sedekah yang paling dicintai oleh Allah, selain ucapan yang baik." (HR Al-Baihaqi).
Ucapan yang baik isinya mengandung manfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Bukan ucapan yang isinya adalah keburukan, seperti caci-maki, celaan, fitnah, ghibah, namimah (adu-domba), kebohongan, penipuan, dan seterusnya.
Dengan mengucapkan kata-kata yang baik terutama kepada orang lain, seseorang berarti telah memberikan sedekah, meskipun bukan berupa materi, tapi orang lain mendapatkan manfaat dari ucapan itu. Bahkan, seperti dikatakan pada hadis di atas, ucapan yang baik termasuk sedekah yang paling utama.
Selain itu, ucapan yang baik adalah salah satu bentuk sedekah yang amat dicintai Allah. Karena Allah SWT memang tidak menyukai keburukan, baik itu berupa kata-kata maupun perbuatan. Allah hanya menyukai hal-hal yang baik. Dalam hadis, Nabi SAW bersabda, "Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Mahabaik, dan Dia tidak menerima kecuali hal-hal yang baik." (HR Muslim).
Orang yang suka mengucapkan kata-kata yang baik akan beruntung, tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Sebaliknya, orang yang suka mengucapkan kata-kata yang buruk akan menyesal.
Abdullah bin Mas'ud (Ibnu Mas'ud) pernah berkata kepada lisannya, "Wahai lisanku, ucapkanlah kata-kata yang baik, niscaya engkau akan beruntung. Atau diamlah, jangan umbar kalimat keburukan, niscaya engkau akan selamat. Waspadalah sebelum menyesal."
Ibnu Rajab dalam kitabnya, Jami' Al-Ulum wa Al-Hikam, mengatakan, "Sesungguhnya setiap orang yang hidup di dunia sedang menanam kebaikan atau keburukan dengan perkataan dan perbuatannya. Kemudian pada hari Kiamat kelak dia akan menuai apa yang dia tanam.''
''Barangsiapa yang menanam sesuatu yang baik dari ucapannya atau perbuatannya, maka dia akan menuai kemuliaan. Sebaliknya, barangsiapa yang menanam sesuatu yang buruk dari perkataan atau perbuatannya maka kelak akan menuai penyesalan."
Orang yang tidak menjaga lisannya dari kata-kata yang buruk bahkan disebut Nabi SAW sebagai orang yang tidak beriman. Beliau bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir (kiamat), maka ucapkanlah kata-kata yang baik atau diamlah." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam kitab Raudhah Al-'Uqala wa Nazhah Al-Fudhala, Imam Ibnu Hibban Al-Busti berkata, "Orang yang berakal selayaknya lebih banyak diam daripada bicara. Hal itu karena betapa banyak orang yang menyesal karena bicara, dan sedikit yang menyesal karena diam. Orang yang paling celaka dan paling besar mendapat bagian musibah adalah orang yang lisannya senantiasa berbicara, sedangkan pikirannya tidak digunakan."
Ucapan yang baik itu sendiri adalah karakter utama seorang Muslim. Dalam hadis disebutkan, seseorang bertanya kepada Nabi SAW, "Siapakah orang Muslim yang paling baik?" Beliau menjawab, "Seseorang yang tidak mengganggu Muslim lainnya dengan lisan (ucapan) dan tangannya." (HR Al-Bukhari dan Muslim). Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar