KBD: Berita dan Artikel; 7 Shofar 1438 H / 7 November 2016


Assalaamu 'alaikum wr. wb.

Segala puji bagi Allah SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............

Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat  berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..

Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD. Insyaa Allah, masih ada beberapa materi yang antri:
* Catoer masih akan melanjutkan bahasannya tentang bisnis Islami
* Miswar akan membawakan kajian siroh
* Materi tentang Teknik Berbicara di depan umum

Sore ini insyaaAllah akan diisi dengan Pengantar Teknik Berbicara di Depan Umum (bagian 4).
Bahan untuk berlatih ada di bawah ini (Hindari Ghibah dan Su'udzhon). Bila ada yang ingin menggunakan materi lain, dipersilakan. Cukupkan untuk berbicara selama 3 - 7 menit.

Semoga Allah mudahkan kita untuk menghadirinya.

Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, atau ada usulan tentang materi yang perlu dibahas, silakan hubungi Aziz di 5253, Miswar di 3303 atau toto di 5113 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.

Buat para sahabat yang memerlukan, insyaa Alloh email ini dapat juga diakses di kbdorif dot blogspot dot com. Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau informasikan alamat emailnya untuk dimasukkan ke dalam daftar pengiriman.

JIka kiranya ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan reply email ini untuk dikeluarkan dari daftar pengiriman.

Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir...  Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......  

Wassalaamu 'alaikum.....

======================================================================
Hindari Ghibah dan Su'udzon

REPUBLIKA.CO.ID, oleh : H Jangga Hasibuan *)

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita mendegar saudara, sahabat, atau bahkan orang tua kita, membicarakan tentang seorang saudara seiman yang lainnya. Biasanya, mereka ini, merasa tidak bersalah dan didahului dengan untaian 'kalimat sakti' sebelum membicarakan orang lain.

Biasanya kalimatnya begini "Bukan bermaksud menjelekkan dia tapi kenyataannya dia…" sering juga begini "Bukan bermaksud mengungkit, tapi dia itu…". Masih banyak lagi kalimat yang sejenis dan tujuannya sama yaitu membicarakan keburukan saudaranya atau orang lain.

Itulah salah satu perbuatan ghibah. Bahasa yang sederhana dari ghibah adalah mengumpat, menggunjing, ngerumpi atau membicarakan orang lain.    Ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya.

Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.Ghibah adalah termasuk dalam dosa besar sesuai dengan firman Allah dalam Alquran.    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ "Janganlah sebagian kalian menggunjing/ mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati ? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Q.S.Al Hujurat : 12).

Bahkan, hadis Rasulullah SAW bersabda :    إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا"Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, (dan juga kehormatan kalian) semua itu adalah haram atas kalian sebagaimana kesucian hari kalian ini (hari 'Arafah), pada bulan kalian ini dan di negeri kalian yang suci ini.

Sedangkan buruk sangka atau syu`udzon adalah kebalikan dari baik sangka atau husnu dzon. Buruk sangka merupakan salah satu penyakit jiwa, dan termasuk pula sifat tercela. Orang yang dihinggapi penyakit buruk sangka selalu curiga terhadap orang lain. Jika ada orang lain sedang bercakap-cakap lalu disangka sedang mempercakapkan keadaan dirinya. Jika ada orang yang mendapat keuntungan disangkanya orang itu memperoleh keuntungan dengan cara-cara yang tidak baik. Jika ia melihat teman sekelasnya memperoleh nilai yang baik dalam ulangan atau ujian, dituduh temannya itu menyontek, atau dituduhnya guru itu pilih kasih dalam memberi nilai dan sebagainya.

Buruk sangka adalah juga merupakan perbuatan dosa, sebagaimana dalam surat At-Taubah : 12 Artinya : Allah Ta'ala berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. (At-Taubah : 12)

Rasulullah juga melarang kita berburuk sangka sebagaimana sabda Nabi yang sudah dituliskan di atas. Sifat buruk sangka membuat orang selalu gelisah, senantiasa diliputi perasaan waswas dan curiga kepada orang lain. Orang yang berburuk sangka biasanya sulit bekerja dengan orang lain, karena semua dianggap salah dan curang. Sebenarnya hal yang demikian itu hanya perasaannya saja, karena ia menganggap orang lain seperti dia yang selalu curiga. Bahkan selanjutnya buruk sangka ini dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.Karena itu, umat Islam harus menjauhi ghibah dan syu'udzon. Islam itu tinggi dan tidak yang lebih tinggi dari itu. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam selalu meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan mengerjakan seluruh perintah Allah SWT dan meninggalkan seluruh larangan Allah SWT.Islam sangat memperhatikan hablumminannas agar tidak terjadi gesekan yang pada ujungnya terjadi perpecahan umat. Beberapa penyebab terjadinya perpecahan di antaranya adalah syu'udzon dan ghibah.Syu'udzon dan ghibah adalah tipu daya syaitan untuk menjerumuskan manusia agar senantiasa bertikai. Beruntunglah orang yang sibuk mengoreksi diri sendiri dari pada mengoreksi keburukan orang lain. Untuk itu, umat Islam harus senantiasa mempererat silaturahim.*)

Kasi Sarana dan Prasarana Madrasah Kanwil Kemenag Kepri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fw: Bacaan bulan ramadhan

KBD: Berita dan Artikel; 29 Rajab Akhir 1438 H / 26 April 2017

Musholla lt 23 pindah ke area baru