KBD: Berita dan Artikel; 14 Shofar 1438 H / 14 November 2016
Assalaamu 'alaikum wr. wb.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............
Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..
Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD. Insyaa Allah, masih ada beberapa materi yang antri:
* Miswar akan membawakan kajian siroh
* Materi tentang Teknik Berbicara di depan umum
Sore ini insyaaAllah akan diisi dengan Pengantar Teknik Berbicara di Depan Umum (bagian 5).
Semoga Allah mudahkan kita untuk menghadirinya.
Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, atau ada usulan tentang materi yang perlu dibahas, silakan hubungi Aziz di 5253, Miswar di 3303 atau toto di 5113 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.
Selain KBD, masih ada BARBEQUE di hari Rabu dan Pembacaan Kitab Riyadhus Shalihin di hari Jumat. Bagi yang berniat untuk menghafal Alquran, setoran dapat dilakukan pada hari Rabu atau Jumat pada 10 menit awal.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau informasikan alamat emailnya untuk dimasukkan ke dalam daftar pengiriman. JIka kiranya ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan reply email ini untuk dikeluarkan dari daftar pengiriman.
Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir... Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......
Wassalaamu 'alaikum wr. wb.
======================================================================
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Imam Nur Suharno
Kegaduhan seringkali mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika hal itu dilakukan di dalam forum musyawarah maka sah-sah saja, dan mengindikasikan hidupnya suasana musyawarah. Akan tetapi, jika kegaduhan itu dilakukan di luar musyawarah --apalagi di ranah publik-- hal itu tidak hanya dapat menimbulkan fitnah dan ghibah, pun dapat merusak tatanan kahidupan berbangsa.
Kegaduhan biasanya terjadi karena ketidaksabaran seseorang dalam menjaga lidah. Tanda kematangan kepribadian seseorang ketika bisa meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat, termasuk dalam menjaga lidah. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: "Rasululah SAW bersabda, "Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya." (HR Tirmidzi).
Sebab, membiarkan lidah dari banyak berucap yang tidak membawa manfaat hanya akan membuang-buang waktu, padahal ajal selalu mengintai dirinya. Karena itu, Islam memberikan tuntunan dalam mengelola lidah agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
DR Musthafa Dieb Al-Bugha dan Muhyidin Mistu dalam kitabnya Al-Wafi Fi Syarhil Arba'in An-Nawawiyah menjelaskan, etika seorang Mukmin dalam mengelola lidah. Pertama, berusaha membicarakan hal yang mendatangkan manfaat, dan tidak membicarakan hal yang tidak diperbolehkan. Akibat dari ketidakmampuan mengelola lidah adalah ghibah, namimah, menuduh, mencela orang lain, dan lain sebagainya.
Kedua, tidak banyak berbicara. Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian banyak bicara, yang bukan dzikir kepada Allah. Karena banyak bicara, yang bukan dzikir kepada Allah, akan membuat hati keras. Dan manusia yang paling jauh dari Tuhannya adalah yang hatinya keras."(HR Tirmidzi).
Ketiga, wajib berbicara ketika diperlukan, terutama untuk menjelaskan kebenaran dan amar makruf nahi munkar. Ini adalah sikap mulia yang jika ditinggalkan termasuk pelanggaran dan berdosa. Sebab, orang yang mendiamkan kebenaran pada dasarnya adalah setan bisu.
Dengan demikian, jika setiap kita mampu mengelola lidah dari perkataan yang mengandung kebatilan, seperti umpatan, hardikan, hinaan, ejekan, olok-olokan, adu-domba, dan hasutan, niscaya tidak akan ada perselisihan dan kegaduhan yang berkepanjangan di tengah-tengah masyarakat. Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar