KBD: Berita dan Artikel; 12 Jumadil Akhir 1437 H / 21 Maret 2016


Assalaamu 'alaykum wR. wB.

Segala puji bagi Alloh SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............

Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat  berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..

Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD.
Ada dua serial yang masih berjalan sekarang ini:
Pertama tentang Harta Haram
Kedua tentang 10  Shahabat Yang Dijamin Masuk Surga

Sharing hasil seminar tentang manajer juga belum disampaikan, menanti saat yang tepat.

Semoga Allah mudahkan kita untuk menghadirinya.

Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, atau ada usulan tentang materi yang perlu dibahas, silakan hubungi Azis di 5253, Miswar di 3303 atau toto di 5113 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.

Untuk bahan bacaan pekan ini, silakan simak artikel  di bawah ini, copas dari dakwatuna dot com..

Buat para sahabat yang memerlukan, insyaa Alloh email ini dapat juga diakses di kbdorif dot blogspot dot com.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau daftarkan alamat email nya ke toto.
JIka ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan minta ke toto agar dikeluarkan dari daftar pengiriman.

Woro-woro: Selasa-Rabu-Kamis besok adalah tanggal 13-14-15 Jumadil Akhir..waktunya untuk Shoum Ayyamul Bidh

Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir...  Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......  

Wassalaamu 'alaykum.....

LGBT, Humanisme, dan Penjerumusan Umat Manusia

dakwatuna.com / Akhnallah / 21 jam lalu
Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.Ilustrasi. (blogspot)

dakwatuna.com – Belakangan ini marak dibicarakan terkait isu kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) yang menuntut payung hukum dari pemerintah. Pro kontra dari berbagai kalangan pun ikut meramaikan isu ini.

Fenomena mereka sebenarnya bukanlah barang baru di negeri ini. Kelompok LGBT disinyalir telah muncul sejak tahun 60-an akibat pengaruh gaya hidup barat yang menjunjung tinggi kebebasan. Namun, kiprah mereka dulu masih terkesan sembunyi-sembunyi. Baru pada tahun 2000-an sedikit demi sedikit mereka mulai berani menunjukkan eksistensinya sampai saat ini.

Sebelumnya, kelompok tersebut sudah lebih dulu hadir di Barat sebagai dampak dari sekularisasi di masa lalu. Konsekuensinya, kemerosotan moral dan perilaku masyarakat tidak terbendung karena mereka dituntut untuk bersikap humanis satu sama lain.

Humanisme adalah paham yang bermuara pada konsep-konsep tentang martabat manusia, perikemanusiaan, hak-hak asasi manusia dan lain sebagainya (Bertens, 2005: 33). Pencetusnya adalah seorang kardinal yang bernama Pelagius yang menyatakan bahwa hakikat manusia adalah otonom dan dapat mencukupi dirinya sendiri (Allister, 2006: 94).

Di Barat, humanisme berarti non-religius, sehingga bila seseorang mengatakan "I am a humanist" artinya saya percaya tentang masalah baik-buruk dan benar-salah bukan dari agama, tetapi dari pengalaman manusia. Karenanya humanisme sama dengan sekularisme (Monib, 2011: 96).

Jadi, paham Ini berusaha menceraikan manusia dengan agamanya. Akibatnya, penyimpangan-penyimpangan seperti seks bebas, homoseksual, lesbian, dan lain-lain bisa disulap menjadi suatu hal yang normal. Sebab, agama bukan lagi sebagai alat pengukur segala sesuatu.

Bukan rahasia, sejak masa kemunculan hingga perkembangannya di Indonesia, kelompok LGBT selalu berlindung dibalik humanisme. Karena mereka mendapat dukungan dari para aktivis HAM. Hal inilah yang membuat mereka merasa diberi ruang, lantas kemudian semakin gencar menuntut hak persamaan.

Sebenarnya, dengan mendukung kelompok LGBT bukanlah membela hak asasi manusia, melainkan membela hawa nafsu mereka yang sesat. Dan dukungan ini akan semakin menjerumuskan mereka. Apalagi, masalah ini dapat menimbulkan dampak yang tidak main-main di masa depan. Seperti rusaknya moral, kecilnya angka kelahiran dan makin menyebarnya virus HIV / AIDS yang hingga saat ini belum ada obatnya. Menurut Survei, sebagaimana dilansir Centers for Diseases Control-CDC, Los Angeles, penyebar terbanyak virus tersebut adalah kelompok LGBT. Bahkan, pada sebuah penelitian di awal tahun 1981, ditemukan bahwa orang yang pertama kali mengidap penyakit tersebut adalah seorang gay.

Jadi, humanisme sebetulnya tidak sehumanis yang dibayangkan. Sebab ia mendukung sesuatu yang bisa merusak manusia seperti LGBT. Tentu, karena konsep tersebut dibangun atas dasar hawa nafsu belaka. Dalam hal ini sebaiknya manusia kembali kepada agama. Karena tidak ada agama yang setuju dengan LGBT. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Ardne

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fw: Bacaan bulan ramadhan

KBD: Berita dan Artikel; 29 Rajab Akhir 1438 H / 26 April 2017

Musholla lt 23 pindah ke area baru