Rencana Sedekah Akhir Tahun
Selepas shalat Isya, Amat tidak bersegera pulang ke kontrakannya. Dia duduk di serambi Mushola. Imat mendekat lalu ikut duduk di sebelahnya. “Lagi ngapain, Am?” tegur Imat.
Amat mengangkat jari telunjuk kanannya. “Ssst.. Denger, tuh!” katanya.
Imat mencoba memasang telinganya. Terdengar bunyi ledakan petasan di kejauhan. “Petasan?’ tanya Imat. Amat mengangguk. “Ada yang ngerayain tahun baruan, kayaknya” kata Imat.
“Sayang banget, ya.. Duit dibakar cuma buat didengerin doang.” Amat mengungkapkan pendapatnya. “Udah gitu, kan ga semua orang suka. Yang ga suka bunyi petasan pasti ngerasa keganggu. Apalagi kalau orang pas lagi sakit gigi. Pasti berasa keganggu banget, tuh”
Imat mengangguk-angguk. “Iye.. bener, ente!” katanya. “Kalau jadi ente, akhir tahun begini duitnya mau buat apa?” tanya Imat
Amat nampak timbul semangatnya dengan pertanyaan Imat. “Kalau ane, sih, duitnya mending dipake buat sesuatu yang bermanfaat. Bisa buat beli makanan, atau beli pakaian.” Amat berhenti sejenak mengambil nafas. Sesaat kemudian dia meneruskan. “Atau bisa juga disedekahin buat saudara-saudara kita yang lagi butuh.”
Amat menggeser duduknya makin mendekati Imat, lalu melanjutkan kata-katanya. “Ente tahu, kan. Belum lama ada kejadian gempa gede di Cianjur. Nah, orang-orang di sana masih butuh banyak bantuan, tuh.” Imat mengangguk-angguk memahami pernyataan Amat.
“Itu yang deket. Di dalam negeri.” Amat masih melanjutkan opininya, “Kalo di luar negeri, masih banyak juga yang butuh bantuan. Misalnya orang-orang Palestina. Sekarang musim dingin di sana. Mereka butuh makanan dan penghangat. Belum lagi persoalan air bersih yang minim.”
Imat mengacungkan jempolnya. “Hebat!” katanya. “Ente koq, bisa tahu banyak begitu, sih?” tanya Imat.
Amat agak tersipu, lalu menjawab, “Itu katanya Bang Indra. Dia kan kerja di Yayasan yang ngurusin bantuan kayak gitu.”
“Eh, tapi, ente beneran mau sedekah?” tanya Imat memastikan.
“Iya, dong. Pastinya…” kata Amat.
Imat segera bangkit lalu berlari ke dalam Mushola, tapi sejenak kemudian sudah kembali ke samping Amat. Imat menyodorkan map berisi beberapa berkas kepada Amat. “Nah, kebetulan, bro. Kalau ente mau sedekah, ini ada beberapa kesempatan yang bisa ente pilih. Ada yang buat korban gempa Cianjur, Ada yang buat Palestina. Terus ini juga ada yang buat khitanan masal. Silakan aja ente pilih. Atau kalau mau sedekah ke semuanya, boleh banget, tuh.” Kata Imat.
Amat menolak map yang diulurkan kepadanya. “Nggak, ah”, katanya
Imat keheranan. “Lha kan tadi katanya mau sedekah buat saudara kita yang membutuhkan?”
Amat berkata, “Sedekah begini kan perlu duit, bro”
Imat segera menjawab,”Kalau mau transfer juga bisa, koq. Ini ada nomer rekeningnya.”
“Justru itu,” kata Amat… “Jangan kata duit di rekening, di kantong aja ga ada…. Ane mau sedekah. Maksudnye, ane lagi nungguin orang yang mau ngasih sedekah buat ane, nih!”
Imat hanya bisa garuk-garuk kepala.
-=o0o=-
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan (kepada) Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga).” (Al Hadid : 18)
-=o0o=-
Buat teman-teman yang mau bersedekah di akhir tahun ini, ada beberapa kesempatan, nih:
Mari kita bantu masyarakat penyintas gempa Cianjur dengan patungan merenovasi Masjid & Musholla untuk mereka:
Rekening Donasi:
BSI 7 888 888 955 an Yayasan Ukhuwah QQ Amazing Wakaf
Patungan pembuatan stasiun air bersih Palestina.
Rekening Donasi:
BSI 7 888 888 971 an Qudwah Indonesia
Khitanan Masal 2023
Rekening Donasi:
BSI 6 856 647 010
BCA 066 327 1960
an Yayasan Ukhuwah Care Indonesia
Semoga Allah mudahkan segala urusan...
Komentar
Posting Komentar