KBD: Berita dan Artikel; 24 Dzulhijjah 1437 H / 26 September 2016
Assalaamu 'alaykum wR. wB.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............
Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..
Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD. Insyaa Allah, masih ada beberapa materi yang antri:
* Catoer masih akan melanjutkan bahasannya tentang bisnis Islami
* Miswar akan membawakan kajian siroh
Sore ini insyaaAllah akan diisi dengan kajian Siroh, melanjutkan bahasan pekan kemarin tentang khalifah 'Umar bin Abdul Aziz.
Semoga Allah mudahkan kita untuk menghadirinya.
Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, atau ada usulan tentang materi yang perlu dibahas, silakan hubungi Aziz di 5253, Miswar di 3303 atau toto di 5113 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.
Untuk bahan bacaan pekan ini, silakan simak copas artikel2 di bawah ini. Jawablah Pertanyaan berkenaan dengan isi artikel tersebut dan kirimkan ke nomor HP 08161871453 (WA/SMS, sebutkan juga Nama serta Divisinya). Ditunggu sampai hari Jum'at 30 September 2016 / 28 Dzulhijjah 1437 H sebelum waktu sholat Jum'at. Pengumuman pemenang i.a. pada waktu kajian kitab hadits Jum'at sore.
Bersegeralah....
Ada 3 hadiah yang menanti.... (Jika lebih dari 3 pemenang, akan dilakukan undian)
Buat para sahabat yang memerlukan, insyaa Alloh email ini dapat juga diakses di kbdorif dot blogspot dot com.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau daftarkan alamat email nya ke toto.
JIka ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan minta ke toto agar dikeluarkan dari daftar pengiriman.
Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir... Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......
Wassalaamu 'alaykum.....
ISLAM FOR BEGINNER (Islampos)
Shalat Tahajud Harus Tidur Dulu?
Posted on July 31, 2016
SALAH satu shalat yang dilaksanakan di malam hari ialah shalat tahajud. Shalat tahajud ini merupakan shalat yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Mengapa? Sebab, pada waktu ini, di saat orang lain terlelap dalam tidurnya, seseorang beribadah kepada Allah SWT. Sehingga, ia bisa melaksanakannya dengan sungguh-sungguh, penuh keheningan dan ketenangan.
Hanya saja, kita ketahui bahwa ada yang mengatakan shalat tahajud harus dilakukan setelah tidur. Kalau begitu, bagaimana dengan nasib orang yang tidak bisa tidur? Apakah boleh melaksanakan shalat tahajud tanpa tidur terlebih dahulu?
Ulama berbeda pendapat tentang syarat bisa disebut shalat tahajud, apakah harus tidur dulu ataukah tidak.
1. Tahajud Harus Tidur Dulu
Ini merupakan pendapat Ar-Rafi'i – ulama madzhab Syafii –. Dalam bukunya As-Syarhul Kabir, beliau menegaskan, "Tahajud istilah untuk shalat yang dikerjakan setelah tidur. Sedangkan shalat yang dikerjakan sebelum tidur, tidak dinamakan tahajud."
Setelah menyatakan keterangan di atas, Ar-Rafi'i membawakan riwayat dari katsir bin Abbas dari sahabat Al-Hajjaj bin Amr Radhiyallahu 'Anhu, "Di antara kalian menyangka ketika melakukan shalat di malam hari sampai shubuh dia merasa telah tahajud. Tahajud adalah shalat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian shalat setelah tidur. Itulah shalatnya Rasulullah ﷺ."
Ibnu Hajar dalam Talkhis Al-Habir mengatakan, "Sanadnya hasan, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Abu Shaleh, juru tulis Imam Al-Laits, dan Abu Shaleh ada kelemahan. Hadis ini juga diriwayatkan At-Thabrani, dengan sanad dari Ibnu Lahai'ah. Dan riwayat kedua ini dikuatkan dengan riwayat jalur sebelumnya."
2. Tahajud Tidak Harus Tidur Dulu
"Shalat tahajud adalah semua shalat sunah yang dikerjakan setelah isya, baik sebelum tidur maupun sesudah tidur," (Hasyiyah Ad-Dasuqi, 7/313).
Karena tahajud memiliki arti mujanabatul hajud (menjauhi tempat tidur). Dan semua shalat malam bisa disebut tahajud jika dilakukan setelah bangun tidur atau di waktu banyak orang tidur.
Ini berdasarkan sabda Nabi ﷺ, "Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambung silaturahmi, dan kerjakan shalat malam ketika manusia sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat," (HR. Ahmad, Ibn Majah, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).
Abu Bakr Ibnul 'Arabi mengatakan, "Tentang makna tahajud ada 3 pendapat. Pertama, tidur kemudian shalat lalu tidur lagi, kemudian shalat. Kedua, shalat setelah tidur. Ketiga, tahajud adalah shalat setelah isya. Beliau berkomentar tentang yang pertama, bahwa itu adalah pemahaman ulama tabi'in, yang menyandarkan pada ketarangan bahwa Nabi ﷺ tidur kemudian shalat, kemudian tidur, lalu shalat. Sedangkan pendapat paling kuat menurut Malikiyah adalah pendapat kedua," (Dinukil dari Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah, 14/86)
Nah, bagi Anda yang dikhawatirkan tidak mampu bangun sebelum subuh untuk tahajud, dianjurkan untuk shalat sebelum tidur. Sekali pun tidak disebut tahajud oleh sebagian ulama, namun dia tetap terhitung melakukan qiyamul lail, yang pahalanya besar. Dan masih ada ibadah lain yang dapat kita lakukan di waktu malam. Baik itu membaca Al-Quran, dzikir atau pun melaksanakan shalat witir, yang kesemua itu bisa dilakukan sebelum tidur. []
Sumber: Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasisyariah.com
ISLAM FOR BEGINNER (Islampos)
Beda Qiyamul Lail dan Tahajud
Posted on July 31, 2016
DALAM beribadah, terdapat istilah-istilah yang membedakan antara satu jenis ibadah yang satu dengan yang lainnya. Hal ini sama halnya seperti benda. Sama-sama benda mati tetapi nama dan fungsi dari setiap benda itu berbeda. Hal ini ada, sebagai pembeda untuk memudahkan manusia dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Hanya saja, terkadang kita masih bingung dengan dua istilah yang berbeda tetapi hampir memiliki jenis yang sama. Salah satunya ialah qiyamul lail dan tahajud. Dari katanya saja sudah berbeda. Tentu di antara keduanya terdapat perbedaan. Apakah itu?
Ada dua istilah umum untuk menyebut kegiatan ibadah di malam hari. Pertama ialah qiyamul lail. Kedua ialah tahajud.
Para ulama menegaskan, qiyamul lail lebih umum daripada tahajud. Karena qiyamul lail mencakup semua kegiatan ibadah di malam hari. Baik berupa shalat, membaca Al-Quran, belajar mengkaji ilmu agama, atau dzikir. Selama ketaatan itu dilakukan di malam hari, sehingga menyita waktu istirahatnya, bisa disebut qiyamul lail. Baik dilakukan sebelum tidur maupun sesudah tidur.
Dalam Maraqi Al-Falah dinyatakan, "Makna qiyamul lail adalah seseorang sibuk melakukan ketaatan pada sebagian besar waktu malam. Ada yang mengatakan, boleh beberapa saat di waktu malam. Baik membaca Al-Quran, mendengar hadis, bertasbih, atau membaca shalawat untuk Nabi ﷺ," (Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 34/117).
Sementara tahajud hanya khusus untuk ibadah berupa shalat. Sementara ibadah lainnya, selain shalat, tidak disebut tahajud.
Sudah jelas bukan, apa bedanya qiyamul lail dan tahajud? Ya, kedua istilah tersebut memang seringkali dianggap sama. Padahal, tahajud merupakan bagian dari qiyamul lail. Sebab, tahajud merupakan kegiatan ibadah yang dilakukan di malam hari. Dan segala amal ibadah yang dilakukan di malam hari itu disebut sebagai qiyamul lail. Wallahu 'alam. []
Sumber: Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasisyariah.com
Pertanyaan: Temukan ayat Al Qur'an yang berisi "perintah" untuk melaksanakan Tahajud. Kirimkan Nama Surah dan Nomer Ayat nya ke Nomer HP di atas, jangan lupa sebutkan nama dan Divisi (kalau ada).
Komentar
Posting Komentar