KBD: Berita dan Artikel; 21 Sya'ban 1436 H / 8 Juni 2015
Assalaamu 'alaykum wR. wB.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............
Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..
Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD. Insyaa Allah, nanti sore kita akan mengadakan Quizz (2) sebagai bagian dari Tarhib Romadhon. Sebagaimana biasa, akan ada hadiahnya.
InsyaaAllah nanti kita juga akan sama-sama mendoakan sahabat2 kita yang sedang sakit, semoga diberi kesembuhan oleh Allah SWT.
Semoga Allah mudahkan kita untuk menghadirinya.
Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, atau ada usulan tentang materi yang perlu dibahas, silakan hubungi Pak Pur di 5104, Azis di 5253 atau toto di 5113 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.
Untuk bahan bacaan pekan ini, silakan simak copas berita dan artikel di bawah ini tentang nasihat.
Buat para sahabat yang memerlukan, insyaa Alloh email ini dapat juga diakses di kbdorif dot blogspot dot com.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau daftarkan alamat email nya ke toto.
JIka ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan minta ke toto agar dikeluarkan dari daftar pengiriman.
Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir... Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......
Wassalaamu 'alaykum.....

Nasihat itu Pahit tapi Manis
dakwatuna.com / Istiqomah Nur Khasanah / 20 jam lalu
Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.Ilustrasi. (plus.google.com) dakwatuna.com –
"Demi masa! Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dan saling menasihati dalam kebaikan dan saling menasihati dalam kesabaran"(QS. AL Ashr: 1-3)
Setiap diri kita adalah saudara, yang mana kita memiliki hak satu sama lain untuk saling diingatkan dan dikuatkan dalam kebaikan dan kesabaran sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam QS. Al Ashr ayat 1-3 tersebut."Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang munkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana" (QS. At Taubah: 71)
Dalam ayat tersebut di atas disampaikan bahwa sebagai orang yang mengikrarkan diri beriman kepada Allah, keseluruhan rukun iman lainnya, kita memiliki tugas untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan terhadap saudara kita sesama muslim. Kita diminta oleh Allah untuk menolong orang yang didzalimi, dan juga menolong orang yang berbuat dzalim dengan cara menasihati dan mencegah agar ia tidak lagi berbuat kemungkaran.
Sepotong nasihat dari seorang saudara, sejatinya ia adalah madunya ukhuwah, ia adalah buah dari persaudaraan karena keimanan. Meski kadang terasa pahit, namun sejatinya nasihat adalah madunya ukhuwah yang akan membuat kita semakin merasakan manisnya iman dan menjaga agar kita tetap dalam jalan kebaikan. Wajar jika ulama mengatakan bahwa salah satu dari pilar ukhuwah yang bernama tafahum adalah ketika dalam suatu hubungan persaudaraan, tidak ada lagi perubahan rasa di dalam hati ketika kedua manusia bersaudara tersebut saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran. Karena sekali lagi, ukhuwah adalah konsekuensi dari keimanan, dan apa yang ada di dalam hati, ditentukan oleh keimanan kita.
Pilar ukhuwah yang bernama tafahum merupakan pilar ukhuwah sesudah terpenuhinya tahapan taaruf. Dua orang yang bersaudara dikatakan sudah saling bertafahum bilamana sang pemberi nasihat tidak akan merasa lebih shalih ataupun lebih pintar dibanding yang dinasihati, sedangkan pihak yang diberi ansihat juga tidak merasa lebih buruk dibanding yang menasihati dan kemudian merasa sakit hati atau dendam sesudah dinasihati. Bila kita belum mampu seperti itu, mungkin kita memang belum sampai pada tahap tafahum, atau bahkan belum selesai pada tahapan taaruf satu sama lain dengan saudara kita.
Rasulullah SAW mewajibkan kita untuk memberikan nasihat kepada saudara kita yang meminta nasihat kepada kita. Betapa pentingnya kedudukan keutamaan kebiasaan "memberikan nasihat" ini di dalam Islam. Ketika kita berani memberikan nasihat pada saudara kita hari ini, sejatinya kita sedang menjalankan perintah dari Allah SWT untuk saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, serta menyampaikan pada saudara kita tersebut agar ia juga tidak sungkan untuk memberikan nasihat kepada diri kita bilamana ia mendapati kita berbuat yang tidak sesuai syariat. Kita yang hari ini memberikan nasihat, mungkin saja lain kali butuh nasihat yang sama peris seperti apa yang kita sampaikan hari ini kepada saudara kita yang lain. Karena kita tak pernah tahu kapan kita lupa atas apa yang pernah kita nasihatkan pada saudara kita.
Alhamdulillah, bersyukurlah kita yang masih memiliki saudara yang mau menasihati kita, dan kita masih mau menasihati saudara kita yang lain, tandanya kita masih Allah karuniakan manisnya bersaudara. Karena sejatinya, bersaudara itu adalah belajar bersabar dan bersyukur. Belajar bersabar atas kekurangan dari saudara kita, dan belajar senantiasa bersyukur atas karunia yang Allah berikan karena kita memiliki saudara seperti mereka.
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai:Loading...
Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan UI Angkatan 2010 | MS Kaderisasi Salam UI 17
Kunjungi website
Komentar
Posting Komentar