KBD: Berita dan Artikel; 26 Rajab 1435 H / 26 Mei 2014
Assalaamu 'alaykum wR. wB.
Segala puji bagi Alloh SWT atas segala curahan ni'mat dan karuniaNya yang tiada terhingga.
Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW............
Sahabat KBD, marilah kita bermohon kepada Allah SWT semoga kita selalu dapat berupaya untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal kebaikan dalam hidup kita..
Sahabat, sore nanti insyaa Allah kita akan bertemu lagi dalam pertemuan KBD. Insyaa Allah, nanti sore kita akan mendengarkan taushiyah yang bermanfaat bagi kehidupan kita kini dan nanti. Melanjutkan materi tentang Fakta-Fakta Ilmiah dalam Al Qur'an, sore nanti InsyaaAllah kita akan lanjut mengulas kembali Teori Evolusi. Mudah-mudahan kita dapat meluangkan waktu dan meringankan langkah untuk menghadirinya.
Bulan depan, insyaa Allah kita akan membahas kembali hal-hal berkenaan dengan ibadah Romadhon. Mudah-mudahan masih ada waktu untuk Quizz....
Buat para sahabat lainnya yang ingin menyumbangkan waktu, pengetahuan serta ilmunya atau yang ingin sharing pengalaman, silakan hubungi Pak Pur di 5104 / 5112 atau toto di 5113 untuk mendapatkan 'jadwal tayang' nya.
Untuk bahan bacaan pekan ini, silakan simak artikel di bawah ini, copy paste dari hidayatullah dot com.
Buat para sahabat yang memerlukan, insyaa Alloh email ini dapat juga diakses di kbdorif dot blogspot dot com.
Jika ada teman lain yang ingin di sharing, silakan forward email ini atau daftarkan alamat email nya ke toto.
JIka ada yang tidak berkenan untuk menerima e-mail ini, silakan minta ke toto agar dikeluarkan dari daftar pengiriman.
Jangan lupa - jangan segan - jangan ragu, ajak teman dan sahabat lainnya untuk ikut serta hadir... Sampai jumpa nanti sore, Insyaa Alloh.......
Wassalaamu 'alaykum.....
1 Jam Ekstra, Agar Allah Tertawa
Oleh: Muhaimin Iqbal
PARA pekerja di Jakarta dan sekitarnya rela menambah jam kerja mereka beberapa jam di pagi hari dan beberapa jam di malam hari, sekedar untuk pergi dan pulang kerja. Jutaan orang melakukan ini dan tanpa disadari sudah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun terakhir, mereka terpaksa melakukannya karena harus mencapai tempat kerjanya tepat waktu – di tengah kemacetan jalan yang terus memburuk. Seandainya saja mereka sukarela meluangkan waktunya 1 jam ekstra di jam yang lain, akan bisa jadi berbeda hasilnya bagi umat ini.
Satu jam ekstra ini adalah waktu sahur untuk sholat malam, waktu terbaik untuk berdo'a dan waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepadaNya. Bila kita rela membuang waktu kita beberapa jam setiap hari di jalan raya, mengapa tidak melakukannya secara sukarela menggunakan 1 jam saja di waktu sahur untuk bangun, sholat dan berdo'a?
Satu jam untuk sholat malam adalah waktu yang cukup untuk bisa menikmati raka'at-raka'at dan sujud-sujud panjang dalam 11 raka'at shalat malam kita. Waktu yang cukup untuk mengungkapkan segala kegalauan hati kita kepadaNya, memohon pertolongan dan solusi atas segala permasalahan hidup kita hanya kepadaNya.
Pada umumnya kita rela bangun lebih pagi dan pulang lebih malam untuk bisa memenuhi disiplin kerja kita di kantor, sebagai imbalannya kantor kita menjanjikan gaji bulanan bagi kita dan karir untuk masa depan kita. Tetapi kantor kita bisa saja tidak memenuhi janji tersebut – tergantung kondisi perusahaan atau instansi tempat kita bekerja.
Di lain sisi ada yang menjanjikan satu jam ekstra kita dengan janji yang pasti dipenuhi, dan bukan hanya janji untuk kepentingan dunia tetapi bahkan sampai akhirat kita – jaminan karir dunia akhirat! Karena yang berjanji adalah Dia Yang Maha Menepati Janji.Janji ini dikabarkan antara lain melalui hadits berikut : "Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam." (HR. Muslim)
Dalam sejarah banyak contoh-contoh fenomenal yang menunjukkan telah dipenuhi janjiNya kepada orang-orang yang secara konsisten melakukan sholat malam.Salahuddin Al-Ayyubi berani berangkat menaklukkan (kembali) Jerusalem dan berhasil – setelah dia dapati pasukannya melakukan shalat malam di tenda-tendanya.Muhammad Al-Fatih tidak pernah meninggalkan sholat malamnya sejak dia baligh, sekitar separuh dari pasukannya-pun melakukan hal yang sama. Hasilnya adalah penaklukkan Constantinople dengan strategi perang yang tidak terbayangkan sebelumnya – bahkan sulit diulangi untuk jaman modern ini sekalipun.
Kita memang tidak sedang berperang secara fisik melawan siapapun kini, tetapi justru itulah umat ini sedang 'kalah' dalam berbagai 'medan peperangan' yang bersifat systematis.
Kita sedang 'kalah' dalam peperangan pemikiran dan budaya, sehingga sebagian kita harus bekerja dengan irama yang membuatnya sulit untuk bisa sholat lima waktu dengan khusu' dan tepat waktu. Bagaimana bisa sholat tepat waktu dengan khusu' bila waktu adzan magrib dan isya' masih di tengah kemacetan lalu lintas?
Kita 'kalah' dengan system kapitalisme ribawi yang mendominasi perekonomian kita, sehingga untuk urusan jaminan sosial dan jaminan kesehatan para pekerja – mereka dipaksa secara hukum untuk menerima yang riba.
Kita 'kalah' dalam perang ekonomi dimana sekitar separuh penduduk negeri ini berdaya beli kurang dari US$ 2 per hari, padahal ini baru sekitar 1/5 dari standar nishab zakat yang 40 ekor domba!
Ironinya kita juga 'kalah' dalam sistem demokrasi – yang seharusnya yang banyak yang menang, tetapi umat muslim yang banyak di negeri ini kok tidak bisa menang? Bahkan demokrasi telah menjadi tragedi yang memecah belah umat menjadi golongan yang sekecil-kecilnya. Umat bukan hanya dipecah antar partai, bahkan dalam satu partai-pun para pendukung caleg A bisa berpecah dengan pendukung caleg B. Jama'ah sholat di masjid-masjid-pun menjadi kaku hubungan antar sesamanya di musim pemilu, karena sebagian mendukung partai A dan sebagian yang lain Golput atau mendukung partai lain.
Dalam skala pribadi-pun kita lebih banyak 'kalah' dengan sistem yang ada, ketika kita berusaha membangun usaha yang bebas riba, riswah dan sejenisnya. Kita sering 'kalah' ketika berusaha membangun lingkungan kerja yang bersih dari apa-apa yang tidak diridloiNya. Maka banyak sekali 'peperangan-peperangan' yang masih harus kita menangkan, sedangkan kita amatlah lemah kecuali bila kita bisa menghadirkan pertolonganNya.
Sholat malam adalah salah satu jalan yang kita semua bisa tempuh untuk menghadirkan pertolonganNya itu.Perencanaan kita terbatas dan usaha kita-pun sulit untuk bisa maksimal, maka hanya kehadiran pertolonganNya-lah yang bisa menyempurnakan segala usaha kita. Bila untuk ini diperlukan 1 jam ekstra di waktu sahur, apakah terlalu berat? Apakah terlalu berat untuk misalnya membiasakan bangun dan sholat malam sekitar jam 3 dinihari untuk satu jam saja, sedangkan kita punya begitu banyak waktu tidur di jam-jam yang lain ?
Kita bisa tidur dalam perjalanan pergi dan pulang kantor selama berjam-jam. Kita bisa juga membiasakan tidur satu jam lebih awal dari biasanya agar nanti bisa bangun jam 3, dan berbagai cara lain yang bisa kita tempuh untuk mendapatkan waktu 1 jam ekstra yang amat sangat berharga tersebut.Bukan hanya berharga untuk kehidupan kita di dunia tetapi juga yang lebih utama tentu untuk kehidupan kita di waktu yang tidak terbatas – yaitu di akhirat nanti. Sholat malam kitalah yang insyaAllah bisa membuat Allah tertawa, dan bila Allah tertawa pada kita selagi hidup di dunia – insyaAllah kita tidak akan dihisabnya di akhirat kelak.
Dalilnya adalah dua hadits berikut :"Ketahuilah, sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu' dan melakukan shalat. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada para Malaikat-Nya, 'Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?' Mereka menjawab, 'Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu dan takut dari apa yang ada di sisi-Mu pula.' Allah berfirman, 'Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan." (HR. Ahmad).
Dari Nu'aim bin Hammaar :"Bahwasannya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam : "Syuhadaa' apa yang paling utama ?". Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallambersabda : "Orang yang apabila masuk di barisan perang/jihad, maka mereka akan memfokuskan wajah-wajah mereka hingga terbunuh. Mereka itulah orang-orang yang pergi menempati kamar-kamar di surga yang tinggi. Rabb mereka tertawa kepada mereka. Dan apabila Rabb mu tertawa kepada seorang hamba di dunia, maka ia kelak tidak akan dihisab." (HR. Ahmad).
Mari kita luangkan 1 jam di malam hari untuk membuat Allah tertawa selagi kita hidup di dunia ini, agar kita juga bisa terus tertawa di dunia ini sampai akhirat nanti. Kita sudah rela membuang waktu kita berjam-jam setiap hari untuk berbagai aktivitas kita yang lain, mengapa tidak meluangkan yang 1 jam di waktu sahur ini untuk beribadah dan memohon pertolonganNya ? InsyaAllah kita bisa!
Penulis adalah Direktur Gerai Dinar
Rep: Administrator
Editor: Cholis Akbar
Komentar
Posting Komentar